liputan tabloid lezat :
Kampung Tahu
Warung Nasi Dengan
Konsep Tradisional Sunda Yang Unik dan Menarik
Jika
Anda berkunjung di Kota Sumedang, jangan lupa mampir di Kampung Tahu. Kampung
Tahu menyajikan tempat makan dengan suasana yang menarik. Lokasi yang outdoor
ditambah dengan arena permainan tradisional khas Sunda, seperti arena
Panahan Kasumedangan, Bakiak, Jajangkungan, congklak, engkle, ayunan semakin
menambah keunikan dari tempat ini.
Hendra Ciho (26) adalah sang pemilik
dari tempat makan Kampung Tahu yang
menyajikan kurang lebih 50 menu. Pengusaha muda ini memulai bisnis kulinernya
sejak tahun 2011. Di bantu oleh karyawan yang berjumlah 16 orang dan fasilitas
yang cukup menarik perhatian, kini ‘Kampung Tahu’ semakin ramai dikunjungi
orang.
Asal Mula Nama
Kampung Tahu
Berawal ketika Hendra dipercaya menjadi
EO dari sebuah acara demo masak dan seminar bisnis kuliner pada Juni tahun
2011, akhirnya ia tertarik dalam bisnis kuliner, Dengan dukungan dari keluarga
besar yang memang telah menjalankan bisnis kuliner sejak tahun 1960 semakin
menambah keyakinan Hendra untuk menjalankan suatu usaha. Saat itu modal hanya
Rp.10 juta, dengan luas tanah 80 m2, namun seiring berkembangnya
usaha yang ia jalankan, kini berkembang menjadi ratusan juta dan luas lahan
bertambah menjadi 1246 m2.
Nama ‘Kampung Tahu’ sebenarnya bukan
karena nama besar kota Sumedang yang terkenal dengan tahunya yang renyah, namun
kerena lokasi yang bertepatan dengan banyaknya centra pabrik Tahu. Mayoritas
masyarakat daerah Sumedang berprofesi sebagai pengusaha tahu, baik dari luar
Jawa seperti Kalimantan, Sumatera, Lampung semua berasal dari desa ini sehingga
Pria kelahiran Bandung 9 April 1988 ini menamakan warung nasinya dengan “Kampung
Tahu”.
Nuansa
Tradisional Menjadi Daya Tarik Tersendiri Bagi Pengunjung
Untuk mencari bentuk, jatidiri dan
keunikan dari warung nasi Kampung Tahu, eksperimen pun dilakukan sekitar 2-4
bulan. Setelah itu akhirnya pasar yang menentukan. Pada prinsipnya Hendra
membuka usaha tidak banyak mikir, tapi lebih ke action dulu, setelah action saya
pasti dituntut mikir, akhirnya seperti inilah warung kami “Terang Pria lulusan
S1 Teknologi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia”.
Hendra menyajikan produknya dengan nuansa
sangat tradisional yakni dengan piring dan gelas yang terbuat dari kaleng, tersedia
juga gelas khas terbuat dari Batok kelapa. Tentu saja cara penyajian tersebut
menjadi daya tarik tersendiri dan menambah kesan bagi pengunjung. Harga yang
ditawarkan pun cukup relative murah mulai dari Rp.1.000 – Rp.20.000.
Penyajian Acara
Makan di Depan Api Unggun
Dalam pemasaran ‘Kampung Tahu’, Hendra
bekerja sama dengan tempat tempat wisata di daerah Sumedang, selain itu setiap
minggunya Hendra mengadakan pertunjukan menarik dengan mengundang para
komunitas seperti music, hobi dan bisnis. Pemasaran melalui social media pun
tak luput dari cara pemasarannya. Kampung Tahu adalah warung nasi satu satunya
di dunia yang memiliki arena panahan tradisional khas Sunda yang menyajikan acara
makan di depan api unggun. Naik delman gratis menuju warung nasi Kampung Tahu
pun dilakukan agar dapat lebih menarik peminat tamu. Kini Omzet yang diterima
Hendra mencapai kurang lebih Rp.250 juta/bulan.
Jadilah Pelopor
dan Innovator
Suka
duka pun dirasakan istri dari dr. Vivi Vherliant ketika menjalankan usaha ini,
menurutnya arena Kampung Tahu 70% berlokasi outdoor, maka ketika musim
penghujan omzet mengalami penurunan hingga 23%. Order yang paling berkesan bagi
pria yang berhobi fotografi ini ialah sampai hari ini sejak ‘Kampung Tahu’ berdiri
tahun 2011, sudah menghabiskan 12.348 kg ayam, 10.326 ikan, serta ber ton ton
karung beras. Kiat sukses dalam menjalankan usaha menurut Hendra yang menjabat sebagai
ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia di Kota Sumedang adalah jadilah pelopor
dan innovator karena usaha tanpa inovasi artinya siap siap di terkam competitor
usaha kita *LZ/Imamiyah, Foto: Kampung Tahu.
Untuk Informasi
Lebih Lanjut Silahkan Hubungi :
·
Kontak : KampungTahu
·
Alamat : Jl. Prabu Tadjimalela – Terusan Dano – Kebon Kalapa (depan Waterboom Ranca Goyang)
·
Twitter : @kampung_tahu
·
FB : kampung tahu